Home / Info Sabung Ayam / Mengenal Tradisi Unik Ritual Massal Sabung Ayam Dan Kriteria Tajen di Bali

Mengenal Tradisi Unik Ritual Massal Sabung Ayam Dan Kriteria Tajen di Bali

Sabung Ayam Online – Mengenal tradisi unik ritual massal sabung ayam dan kriteria Tajen di Bali. Bali memang terkenal dengan tradisi Sabung Ayam. Yang akan menjadi topik sajian ayamtempur.biz kali ini adalah ritual massal sabung ayam di Bali. Ritual massal ini berlangsung 1 bulan lebih, tepatnya 42 hari. Arena pertandingannya berada di areal halaman Pura Hyang Api di Desa Pakraman Kelusa, Gianyar Bali.

Mengenal Tradisi Unik Ritual Massal Sabung Ayam Dan Kriteria Tajen di Bali

Seperti yang berhasil di rangkum Agen Betting dan Bandar Taruhan Online dari informasi Agen Sabung Ayam di arena pertandingan beberapa waktu yang lalu. Konon, warga setempat percaya melaksanakan tradisi rirual massal ini, terkait dengan berkah keselamatan untuk ternak-ternak lain yang dipelihara oleh warga. Karena ritual massal sabung ayam tersebut berlangsung dalam waktu yang cukup lama yakni 42 hari. Maka warga setempat biasanya melakukan tradisi tersebut selama 7 hari berturut-turut dimulai dari Hari Suci Kuningan. Menurut salah seorang tokoh adat setempat Gusti Suryawan, lepas 7 hari, ritual (Tajen) massal tersebut akan dilaksanakan setiap pasaran Kliwon atau 5 hari sekali, hingga genap 42 hari.

” Meski begitu, setiap hari pun ada saja warga yang membawa ayamnya untuk di adu. Hanya saja, jumlahnya tidak seramai saat Kliwon yang bisa mencapai rinuan orang silih berganti,’ terang Suryawan.

Keramaian juga terlihat dari banyaknya warung-warung yang dibuka dadakan. Jadi situasinya hampir menyerupai pasar malam. Kembali pada tradisi massal sabung ayam, Suryawan menambahkan, harusnya tradisi itu dilaksanakan murni tanpa taruhan. Namun belakangan ini, tidak tertutup kemungkinan taruhan itu ada saja yang melakukannya.

Kembali Gusti suryawan mejelaskan, mengenai pelaksanaan tajen itu sendiri dapat dibagi menjadi 3 kriteria :

1. Tajen sebagai tradisi Tabuh Rah, yang dalam pelaksanaannya diadakan setelah upacara ritual di Pura, tradisi ini dapat dilakukan dengan izin dari pihak kepolisian, namun jumlah ayam yang di adu dibatasi hanya 3 pasang.

2. Tajen yang mendapat izin dari pemerintah setempat dikenal dengan Tajen Terang. Pelaksanaanya dilakukan oleh Desa Adat yang bertujuan sebagai saran penggalian dana pembangunan.

3. Tajen tanpa izin kepolisian. Pelaksanaannya secara tersembunyi, dilakukan oleh para penggemar sabung ayam, dikenal dengan istilah Tajen Branangan. Tajen ini merupakan tajen judi dengan berbagai macam taruhan.

” Karena ini merupakan tradisi, jika pelaksanaannya sesuai dengan kesadaran warga justru akan berpengaruh positif, karena tajen dapat menyeimbangkan kepentingan duniawi dengan spiritual. Artinya, selain menjadi hiburan, tajen juga dapat menjadi sarana penggalangan dana,” terang Suryawan lagi.

Sebagai bentuk hiburan, terlihat sekali suasana semarak saat 2 atau 3 kalangan tanding sedang menjajal kehebatan ayam-ayam aduan mereka. Teriakan dan sorak sorai warga yang bersemangat, hingga salah satu ayam menggelepar tak berkutik. Bagi warga yang ayam aduannya kalah pun, tidak menunjukan ekspresi kecewa. terlihat sangat lumrah dan wajar saja. Jika ada yang bertaruh, biasanya bukan pemilik ayam, melainkan warga lain yang statusnya sebagai penonton dan berkelompok.

Baca juga ” 7 Ciri Khusus Ayam Bangkok Pemilik Pukulan Mematikan “.

 

Agen Bola | Sabung Ayam | Adu Banteng | Bola Tangkas | Agen Sabung Ayam | Sabung Ayam Online | Agen Sabung Ayam Online | Agen Bola Maxbet | Bandar Taruhan Online | Tembak Ikan Online | Agen Betting Terpercaya

Check Also

Penggerebekan Sabung Ayam

Penggerebekan Sabung Ayam Di Bulan Ramadan

Sabung Ayam Online – Penggerebekan sabung ayam di bulan Ramadan. Sungguh keterlaluan prilaku dari 6 …

Leave a Reply

Your email address will not be published.